Perkembangan start up di Indonesia memang sangat cepat. Banyak pemain baru yang melihat peluang dan berusaha meraih ceruk pasar (melihat jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini dan tingkat pertumbuhannya yang luar biasa, come on, ini bukan lagi sekedar ceruk!). Nah, yang akan kita bicarakan saat ini adalah start up turunannya GroupOn yang sudah memulai bisnisnya di Indonesia.
Oh iya, bagi yang belum mengenal Groupon, website ini didirikan oleh Andrew Mason (29th) dengan menawarkan konsep untuk menghubungkan brick and mortar retailer dengan konsumen online. Cukup sampai disitu? Tentu tidak, Groupon menyediakan diskon yang cukup menggoda dari partner mereka, khusus untuk pengunjung yang register.
Groupon berasal dari kata Group dan Coupon, menggambarkan penawaran diskon khusu pada konsumen online. Yang menarik dari Groupon ini adala pertumbuhannya yang luar biasa. Hanya dalam 17 bulan setelah di-launch Groupon mencakup 50 kota di Amerika, 3 juta subscriber dan berhasil menjual 2.7 juta transaksi. Sebelum mereka menerima investasi dari luar, mereka telah memperoleh pendapatan positif hanya dalam 6 bulan, dan diproyeksikan beromset US $ 100juta di tahun 2010 ini, lengkapnya, silahkan baca disini.
Groupon disebut-sebut sebagai perusahaan yang memiliki pertumbuhan tercepat sepanjang sejarah.
Seperti biasa, turunan start up yang sukses, selalu cepat menyebar, dengan konsep yang mirip dan model bisnis yang hampir sama. DealKeren salah satunya. Menurut informasi di websitenya, perusahaan dibalik DealKeren.com adalah DMS Group (dmsasialimited.com), holding company dengan berbagai anak perusahaan termasuk Admax Network (admaxnetwork.com), Impaq Interactive (imaqinteractive.com) and Syndacast (syndacast.com). Perusahaan ini beroperasi di Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Indonesia, Filipina dan Australia. DealKeren sendiri online di Philipina dan Thailand (dengan nama ensogo.com.
Dalam satu waktu tertentu (yang dihitung mundur) DealKeren menawarkan produk/jasa dengan diskon tertentu. Tinggal klik, maka registered visitor dapat menikmati produk dengan harga khusus. Pembayaran masih manual dengan menggunakan bank transfer, atau dapat juga menggunakan PayPal.
DealKeren saat ini beroperasi di 8 kota di Indonesia. Seperti halnya Groupon, DealKeren juga menampilkan nominal penghematan yang berhasil dibukukan (= total value diskon) dari awal mereka beroperasi hingga saat ini. Produk yang ditawarkan cukup beragam. Berita terakhir, DealKeren bekerjasama dengan Urbenesia.com untuk memperluas dan membuat layanan mereka menarik.
Replika Groupon lainnya adalah DisDus. Tampilan dan konsepnya sangat mirip dengan Groupon maupun DealKeren. Ada perbedaan prinsip dari DisDus dan DealKeren. DisDus menawarkan juga side deal, jadi dalam satu waktu, DisDus menawarkan dua produk berdiskon.
Disdus kelihatannya pure startup lokal. Berbeda dengan DealKeren yang sebelumnya sudah beroperasi di negara lain dan perusahaan tersebut membawanya ke Indonesia. Pendiri DisDus adalah Jason Lamuda, yang sempat bekerja di McKinsey. Selain DisDus, Jason juga mendirikan Citzel yang lebih mirip dengan Urbanesia.com (digabung dengan sistem badges nya Foursquare). Urbanesia dan Citzel akan kita bahas dilain waktu.
Menarik. Dan yang menggembirakan adalah, peningkatan tingkat kepercayaan pengguna internet di Indonesia untuk berbelanja online. Masih ragu? cobalah berbelanja sekali saja dengan nilai yang tidak terlalu besar. Setidaknya pernah mencoba, kan?
Viva start up Indonesia.
http://zipp.web.id/?p=271
“Never doubt that a small group of thoughtful, committed, citizens can change the world. Indeed, it is the only thing that ever has.”