Thursday, July 12, 2012

Pengalaman Ruang Pada Ruang Kerja Pria

3 comments
Ruang merupakan unsur utama dalam desain interior. Melalui volume ruang, manusia tidak hanya bergerak tetapi juga melihat bentuk-bentuk, warna, mendengar berbagai suara, merasakan hembusan angin dan sebagainya. Manusia dengan segala kelengkapan fisik dan psikis memungkinkannya untuk menanggapi, merespon berbagai macam bentuk dan pengolahan ruang, serta secara emosional memberi pengalaman ruang. Implementasi berbagai macam variabel pembentuk dan pengisi ruang yang sesuai dengan fasilitas ruang akan meningkatkan nilai ruang, dan melalui indera mereka secara emosional memberikan berbagai macam pengalaman ruang yang berbeda-beda pada manusia.

Selanjutnya akan diuraikan suatu pengalaman ruang yang mungkin terjadi akibat dari resonansi obyek-obyek yang ditangkap oleh indera manusia yang berada di dalam suatu ruang kerja, dalam kasus ini ruang kerja laki-laki. Berikut adalah gambar ruang kerja yang dijadikan bahan bahasan.


 Ada banyak variabel ruang yang mempengaruhi persepsi dan pengalaman ruang pada saat manusia berada dalam sebuah ruang, berikut ini akan dibahas beberapa variabel ruang yang cukup berperan dalam proses terjadinya pengalaman ruang.

Bentuk cenderung mendominasi persepsi manusia karena dengan bentuk dapat lebih memahami rasa ruang. Bentuk meja kerja yang melengkung pada ruang kerja diatas menimbulkan rasa dinamis, tidak stabil dan kadang-kadang aneh dalam kondisi tertentu, namun bentuk ini terlihat lebih hidup daripada bentuk meja/rak lurus yang berada di pinggir dinding yang menimbulkan kesan kaku. Lampu meja yang berbentuk kerucut terbalik dengan bagian atas yang terpotong miring mencerminkan rasa inovatif, elegan dan tidak ekstrem. Komposisi ukuran meja, kursi, rak dan ukuran ruang yang proporsional membuat pikiran dan hati tidak terlalu tertekan. Penempatan barang dan furnitur yang tepat juga menimbulkan efek rapi,  teratur dan profesional. Apalagi dengan bentuk meja yang melengkung dan penempatan yang sesuai membuat bagian tengah ruangan tidak kosong seperti ruang kerja kebanyakan.

Warna memiliki kekuatan luar biasa untuk menggerakkan secara emosional. Meja berwarna coklat muda berbahan kayu memberi kesan alami dan tenang sekaligus terlihat formal. Pepohonan dan tanaman hijau yang terlihat dari jendela membuat mata lebih rileks. Perpaduan antara warna hijau dari pemandangan luar dan coklat yang mendominasi ruangan menciptakan atmosfer nyaman dan hangat. Begitu juga dengan pencahayaan dari sinar yang masuk melalui jendela dapat memberi kesan alami dan bebas.

Faktor yang mengubah pengalaman tentang cahaya dan warna adalah tekstur. Namun tekstur lantai kayu yang agak kasar pada gambar diatas dapat melatih refleks dan sensitifitas telapak kaki dan mendukung nuansa kealamian dalam ruangan. Bau yang ditimbulkan dari meja, lantai dan rak berbahan kayu memberikan kesegaran dan kenyamanan bagi penghuni ruangan. Suara yang ditimbulkan oleh percikan air dari kolam di balik jendela menambah rasa kenyamanan dalam ruangan. Selain itu, kondisi ruangan yang tetap bersih turut berperan dalam menjaga rasa nyaman.

Penempatan posisi monitor pada sisi meja memberikan ruang yang lebih dan keleluasaan yang memberikan efek nyaman. Mata pun tidak akan sakit berlama-lama di depan monitor. Ruang gerak juga tidak dibatasi dengan adanya space yang cukup antara kursi dan meja, begitupun antara meja dan rak. Posisi pintu yang diujung dengan penempatan kursi, meja dan monitor yang sesuai menegaskan bahwa ruang tersebut adalah ruang privat. Privasi dan daerah teritorial pun tetap terjaga dengan memposisikan kursi menghadap ke tengan ruangan (bukan sebaliknya menghadap ke sudut ruangan) dengan meja yang juga bisa berfungsi sebagai pemisah daerah teritorial.

3 comments:

Post a Comment